(sasirangan kuning) Anggota Bawaslu Kalsel; Thessa Aji Budiono disambut oleh jajaran pengawas kecamatan saat tiba dilokasi sosialisasi menggunakan speedboat di Kecamatan Tabunganen, Kabupanten Barito Kuala, Kamis(09/11/2023)/Foto: Edwin

Banjar, Bawaslu Kalsel – Membawa pesan agar menolak politik uang di Pemilu 2024, kegiatan Forum Warga Pengawasan Partisipatif Bawaslu Kalsel di 2 Kabupaten di Kalimantan Selatan disambut antusias masyarakat . Sejumlah kalangan mulai dari tokoh agama , tokoh masyarakat , organisasi, hingga pemilih pemula dan warga sekitar mengikuti dan berdiskusi dalam kegiatan Forum Warga Bawaslu Kalsel hingga selesai . Dengan narasumber dari Anggota Bawaslu Kalsel, Polda Kalsel dan diikuti Koramil dan Polsek setempat , kegiatan Forum Warga dilakukan di 2 Kabupaten yakni di desa Tabunganen Kecil Kecamatan Tabunganen Kabupaten Barito Kuala dan Desa Aluh-Aluh Besar Kecamatan Aluh –Aluh Kabupaten Banjar,Kamis (9/11/2023).

Anggota Bawaslu Kalsel Thessa Aji Budiono dalam kegiatan Forum Warga Bawaslu di dua Kabupaten ini menghimbau masyarakat agar menolak Politik Uang dalam Pemilu 2024 yang tinggal beberapa bulan lagi . Selain dapat dikenakan sangsi pidana , politik uang juga merusak kualitas Demokrasi . Pasalnya , politik uang justru membuka ruang bagi tindakan korupsi berkelanjutan yang malah akan merugikan rakyat . Dengan biaya yang tidak sedikit, peserta Pemilu yang menang dengan cara meghalalkan politik uang , justru saat menjabat akan mementingkan kepentingan pribadi , bukan masyarakat yang memilihnya . DIantaranya memikirkan pengembalian modal yang sudah dikeluarkan , sehingga memilih melakukan pelangggaran dan memanfaatkan jabatan yang dimiliki , seperti menerima gratifikasi , suap atau tindakan korupsi lainnya . Karenanya Thessa juga meminta masyarakat segera melaporkan ke Bawaslu jika menemukan praktek politik uang di wilayahnya.

“ Politik uang itu mother of corruption , induk dari korupsi, karena akan berlanjut pada korupsi berikutnya “ ,

kata Thessa

Selain itu dalam kegiatan Forum Warga yang diinisiasi Bawaslu Kalsel tersebut , Thessa juga menghimbau masyarakat agar melakukan pengawasan partisipatif lainnya , misalnya saling mengingatkan agar tidak melakukan ujaran kebencian ,hoaks ,hingga berbau SARA baik di lingkungan sekitar maupun di media sosial . Menggunakan hak pilih secara benar, tidak golput , dan mengawasi potensi kecurangan atau pelanggaran Pemilu lainnya. Sehingga diharapkan Pemilu di Kalsel dapat menjadi Pemilu yang berintegritas.

DI kesempatan yang sama , narasumber dari Direktorat Babinkamtibmas Polda Kalsel , AKBP Tetra Ernawati dan AKP Salahuddin Kurdi menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam Pemilu 2024 . Saling menjaga kondusifitas keamanan di wilayah masing- masing sehingga tidak terjadi perpecahan hanya karena perbedaan dalam pilihan . Khusus terhadap kejahatan online dengan menyebarkan ujaran kebencian atau hoaks yang meresahkan masyarakat , Polda Kalsel melalui tim cyber security akan terus melakukan pemantauan dan penindakan cyber crime di Kalimantan Selatan .

Kepala Bagian Pengawasan dan Huma s Bawaslu Kalsel H. Supriyanto Noor berharap, dengan sosialisasi dan pengawasan partisipatif yang berjalan maksimal , Pemilu 2024 dapat berlangsung secara demokratis , meminimalisir pelanggaran , dan Pemilu 2024 dalam kondisi aman sesuai harapan bersama . Bertajuk Forum Warga Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024, kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah anggota Bawaslu Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar serta jajaran Sekretariat Bawaslu dan Panwascam di masing masing wilayah tersebut.